Dikarenakan konflik dalam porsi tertentu dapat berdampak positif pada organisasi, maka mesti dikelola dengan baik dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya antara lain : 1. Konflik nilai. 2. Kurangnya komunikasi. 3. Kepemimpinan yang kurang efektif, pengambilan keputusan yang kurang adil. 4. Ketidakcocokan peran. Kata sabotase mungkin sering terdengar di tengah masyarakat terutama lewat televisi. Baik berita maupun film di televisi sering menunjukkan aksi sabotase terhadap sesuatu. Sabotase sendiri secara sederhana bermakna merusak. Jadi aktivitas merusak dengan sengaja agar timbul kerugian bagi korbannya bisa jadi tergolong sabotase. Pengertian Sabotase Sabotase berasal dari bahasa Inggris “sabotage” yang berarti merusak. Secara umum sabotase adalah tindakan merusak dan menghancurkan peralatan, senjata, atau bangunan untuk mencegah keberhasilan musuh atau pesaing. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, sabotase adalah perusakan milik pemerintah dan sebagainya oleh pemberontak, penghalangan produksi perusahaan atau tindakan merusak dan menentang kelancaran kerja oleh kaum buruh yang tidak puas, pemusnahan fasilitas militer, perhubungan, atau pengangkutan wilayah musuh oleh agen rahasia lawan atau oleh kelompok gerakan perlawanan bawah tanah. Sabotase Fisik Pengertian sabotase adalah tindakan yang sengaja dilakukan secara terencana dan tersembunyi untuk melakukan pengrusakan terhadap sasaran tertentu. Biasanya yang diserang adalah peralatan, personel, atau aktivitas vital yang berada di tengah-tengah masyarakat seperti infrastruktur dan struktur ekonomi dari sasaran yang dituju sehingga memberikan dampak yang besar secara psikologis. Sabotase Jaringan Di era digital, tindakan sabotase juga tak hanya terpaut pada hal-hal yang bersifat fisik tapi juga jaringan. Orang yang menyabotase jaringan dapat mengakses informasi yang sifatnya sangat rahasia yang dapat mempengaruhi kelangsungan sebuah negara. Sabotase Diri Selain sabotase terhadap perusahaan hingga negara, adapula istilah sabotase diri. Seseorang dikatakan melakukan sabotase diri ketika ia sendiri yang menyebabkan kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya. Semua bakat dan kemampuan dalam dirinya tidak bisa menghantarkannya kepada kesuksesan karena sabotase yang dilakukannya terhadap diri sendiri. Contoh sabotase diri seperti merasa diri tidak bahagia, takut, terlalu cepat puas, rasa malas, tidak konsisten, suka menunda-nunda pekerjaan, dan lain sebagainya. Sasaran Sabotase Dari tindakannya, sasaran sabotase mulai dari sebuah rencana, acara, perusahaan sampai level yang cukup besar seperti sebuah negara. Sabotase erat kaitannya dengan aksi spionase atau memata-matai. Sebelum sabotase dapat dilancarkan tentu diperlukan perencanaan yang matang agar aksi sabotase dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan efek yang besar. Untuk itu diperlukan informasi yang akurat mengenai sasaran yang akan dihancurkan. Biasanya informasi ini didapatkan dari kegiatan spionase terhadap sasaran, apakah sebuah perusahaan, organisasi, atau sebuah negara. Ciri-ciri Sabotase Dari pengertian yang sudah dipaparkan di atas tindakan sabotase bisa memiliki beberapa ciri yakni 1. Terencana Tindakan sabotase biasanya dilakukan secara terencana dan bukan tiba-tiba. Karena tujuannya adalah penghancuran dan membuat gagal sebuah rencana atau sistem yang telah berjalan dengan baik. Jika hal buruk terjadi secara tiba-tiba bisa jadi itu insiden, bukan sabotase. 2. Dilakukan dengan Sengaja Sabotase adalah tindakan yang terencana jadi sudah jelas itu disengaja. Jika perusakan dilakukan secara tidak sengaja, itu tidak bisa disebut sebagai tindakan sabotase. 3. Berefek Besar Tindakan sabotase, karena dilakukan secara terencana maka biasanya akan berakibat besar. Kerusakan yang disebabkan oleh sabotase biasanya signifikan dan sangat merugikan korbannya. Asuransi untuk Sabotase Karena tindakan sabotase tidak menutup kemungkinan dapat terjadi dimana dan kapan saja, ada beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan produk berupa asuransi sabotase. Ini karena sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang berakibat turunnya nilai suatu pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud bisa dilakukan oleh seseorang atau kelompok baik bertindak sendiri atau atas nama berkaitan dengan suatu organisasi atau pemerintah dalam usaha mencapai tujuan politik, agama, ideologi atau yang sejenisnya. Termasuk intensi untuk mempengaruhi pemerintah dan atau membuat public atau bagian dari public dalam ketakutan. Nah, asuransi sabotase adalah jaminan untuk melindungi harta benda dari kerusakan tersebut. Mengenai aturan mainnya, sama seperti asuransi harta benda lainnya. Demikian ulasan mengenai sabotase, ciri, tujua, sasaran dan jenisnya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasan Anda. Nur Fatimah Korupsi adalah kekuatan destruktif yang merusak kepercayaan terhadap lembaga-lembaga publik, mengikis nilai-nilai demokrasi, dan merugikan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Dampak dari korupsi sangat luas dan dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Salah satu dampak Manajemen risiko adalah hal yang penting untuk dipahami bagi mereka yang bergelut di dunia bisnis untuk membantu organisasi dalam mengelola setiap risiko yang mungkin terjadi dan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Apalagi dalam sebuah bisnis akan ada banyak keputusan yang berakibat pada banyaknya pula risiko yang akan dihadapi di kemudian hari. Untuk itulah sewajarnya jika kamu memiliki sebuah bisnis harus senantiasa menjalani pengelolaan risiko untuk meminimalkan kerugian yang bisa dialami. Di dalam penerapannya apabila risiko itu datang, jangan terburu-buru menyimpulkan membawa kemalangan. Nyatanya risiko berpeluang menjadi sesuatu yang menguntungkan di masa depan melalui langkah-langkah penanganan yang tepat. Pengertian manajemen risiko menurut para ahli Untuk mengetahui pengertian manajemen risiko atau risk management, kita harus memahami arti harfiah dari kata-kata ini. Manajemen adalah suatu upaya untuk melakukan pengelolaan terhadap suatu hal tertentu. Sementara arti kata risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah hasil dari tindakan yang tidak menyenangkan seperti yang sifatnya merugikan dan membahayakan. Ketidakpastian ini bisa dalam bentuk ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi risiko. Dalam hal ini risiko berkaitan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. Definisi manajemen risiko menurut para ahli sebagai berikut. Fahmi 2010 Satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang tindakan-tindakan organisasi dalam mengatasi masalah berbasis manajemen yang sistematis dan menyeluruh. Djojo Soedarso 2003 Penerapan fungsi manajemen secara umum untuk memetakan masalah dan solusinya yang terjadi di dalam sebuah organisasi perusahaan maupun keluarga dan masyarakat. Tampubulon 2004 Satu proses yang dilakukan untuk mengakomodasi segala kemungkinan buruk dari sebuah transaksi bisnis. Darmawi 2014 Suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Bramantyo 2008 Proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko. Smith 1990 Proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Jadi dapat diartikan, risk management atau manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha menghindari, meminimalkan, atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima. Dalam suatu perusahaan, memahami dan mengelola risiko wajib dilakukan untuk meminimalkan risiko perusahaan mengalami kerugian. Salah satu langkah mengantisipasi kerugian perusahaan adalah dengan asuransi properti. Manfaat memiliki asuransi properti adalah sebagai jaminan bahwa asuransi akan menanggung pengeluaran untuk perbaikan gedung atau aset perusahaan yang rusak. Risk management memiliki peran yang sangat penting, yakni membantu perusahaan untuk menetapkan strategi ke depannya. Setelah itu juga dapat membantu untuk meninjau kembali strategi yang telah diterapkan sehingga dapat relevan dengan situasi yang terus berkembang. Contohnya, ketika pada masa pandemi Covid-19, di mana banyak perusahaan yang kolaps atau tidak dapat bertahan karena penurunan ekonomi. Tanpa manajemen risiko yang efektif, sebuah perusahaan tidak dapat bertahan ketika risiko tersebut terjadi dan berujung terpaksa gulung tikar. Peran manajemen risiko di masa pandemi sangat penting untuk menghindari hal-hal seperti itu. Sebagai pemilik usaha yang terdampak, menggunakannya dengan tepat dapat membantumu untuk menetapkan strategi ke depannya untuk tujuan perusahaan, baik untuk bertahan, memulihkan finansial, maupun menambah keuntungan. Setelah itu, kamu harus mengevaluasi setiap tahapan yang ada dan keputusan yang sudah diambil, lalu dirumuskan pada langkah-langkah peningkatan kinerja, bisa membantu bisnismu untuk tetap survive di tengah badai pandemi ini. Jenis-jenis manajemen risiko Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola risiko dalam perusahaan, penting mengetahui jenis-jenisnya di dunia bisnis. Berikut ini 4 tipe manajemen risiko. 1. Manajemen risiko operasional Manajemen risiko operasional berkaitan dengan risiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal, seperti human error atau kinerja karyawan yang kurang, kegagalan sistem, faktor luar seperti bencana, hingga modal yang tidak sehat. Terdapat empat faktor penyebab terjadinya risiko operasional, yaitu manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal. Melalui jenis manajemen risiko ini, para pemangku kepentingan dalam perusahaan dapat mengambil langkah preventif atau bahkan sanksi supaya kapasitas produksi dan layanan terjaga semisal ada hal yang tidak diinginkan terjadi. 2. Manajemen risiko strategis Manajemen satu ini berkaitan dengan pengambilan keputusan, biasanya mengenai kondisi atau keadaan yang tak terduga sehingga mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan manajemen strategi yang direncanakan. Manajemen risiko strategis diterapkan dalam risiko operasi, risiko kompetitif, risiko asset impairment atau bahkan jika ada risiko franchise. Untuk mengetahui risiko yang berpotensi terjadi dan merugikan perusahaan adalah dengan menuliskan poin-poin penting, misalnya kamu bisa membuat beberapa daftar berikut. Daftar risiko. Penilaian risiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya. Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi. Rencana tindakan bila risiko terburuk benar-benar muncul. 3. Manajemen risiko keuangan Risk management of financial adalah upaya pengawasan risiko dan perlindungan hak milik, harta, aset dan keuntungan suatu bisnis. Proses manajemen risiko keuangan meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian risiko bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan perusahaan. Langkah pengelolaan ini juga tidak terlepas dari perubahan nilai tukar mata uang yang terkait erat dengan tingkat inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, tingkat bunga, dan sebagainya. Hal ini sangat penting karena menjadi salah satu sumber daya perusahaan. Karena itu seorang akuntan harus mempertimbangkan berbagai risiko lain yang berkaitan dengan keuangan, misalnya Risiko likuiditas. Kontinuitas pasar. Risiko kredit. Risiko regulasi. Risiko pajak. risiko akuntansi. 4. Hazard Management Hazard Management adalah jenis manajemen risiko yang fokusnya pada masalah yang potensial membuat perusahaan berpotensi mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Ada tiga unsur yang diprioritaskan di dalam manajemen jenis ini, yaitu Masalah hukum, misalnya bahaya hukum seperti pelanggaran atau pengabaian peraturan bisnis seperti pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan yang pada akhirnya memiliki konsekuensi fatal. Bahaya fisik, dapat berupa mesin yang sudah tua dan berisiko kehilangan selama produksi. Bisa juga kecelakaan karyawan karena mesin dan sebagainya. Penurunan moral, misalnya sikap karyawan di lingkungan kerja menimbulkan kerugian seperti karyawan tidak jujur ​​dan sering korupsi uang. Apa saja komponen dalam manajemen risiko? Setelah mengetahui jenisnya, manajemen risiko juga memiliki komponen-komponen yang membedakannya dengan pengelolaan bisnis lainnya. Instrumen inilah yang harus ada di dalam manajemen baru proses pelaksanaannya bisa dilakukan dengan maksimal. Berikut ini komponen-komponennya Lingkungan internal Lingkungan internal adalah segala risiko yang kemungkinan terjadi di dalam internal perusahaan. Di dalam komponen ini, tidak ada deteksi terhadap risiko yang terjadi antara perusahaan dengan faktor luar seperti pelanggan, klien dan semacamnya. Sekalipun kadang efek risiko internal ini juga berimbas pada hal tersebut. Yang termasuk dalam komponen ini diantaranya sikap manajemen di semua level terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus, mencakup etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi. Penentuan sasaran Pihak perusahaan harus memasukkan sasaran risiko yang jelas yang akan diselesaikan melalui sistem manajemen. Perusahaan menetapkan tujuan operasional sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengelola segala risiko. Sasaran ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Strategic objective; fokus pada upaya realisasi visi dan misi. Activity objective fokus pada kegiatan operasional, reportase, dan kompliansi. Dengan adanya komponen ini, bisa dijelaskan apa penyebab masalah perusahaan tidak mencapai visi dan misinya serta bagaimana cara menyelesaikannya. Identifikasi peristiwa Manajemen melakukan identifikasi terhadap berbagai kejadian potensial yang berpengaruh pada strategi dan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk komponen ini boleh tidak mengakomodir semua risiko. Tetapi minimal kegiatan yang potensial saja dengan berbagai pertimbangan masalah yang muncul jauh lebih besar. Sekalipun demikian, tidak semua peristiwa bisnis teridentifikasi merugikan. Kejadian tidak pasti ini dapat memiliki dampak positif, tetapi juga dapat memberikan risiko. Penilaian risiko Penilaian risiko atau risk assessment memungkinkan sebuah organisasi untuk menilai sebuah kejadian atau keadaan dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Pihak manajemen perlu melakukan analisis mengenai dampak yang mungkin terjadi dengan dua perspektif, yaitu Likelihood kecenderungan/ peluang. Impact/consequence besaran dari realisasi risiko. Tanggapan risiko Selain melakukan penilaian terhadap risiko, menentukan tanggapan atau respons terhadap risiko tersebut juga penting. Hal ini untuk menentukan sikap atau respons terhadap risiko tersebut. Respons dari perusahaan ini tergantung kepada jenis risiko yang dihadapi, di mana bisa dalam bentuk-bentuk berikut. Menghindari risiko avoidance. Mengurangi risiko reduction. Memindahkan risiko sharing. Menerima risiko acceptance. Aktivitas pengendalian Setelah diberikan tanggapan, hal selanjutnya melakukan penyusunan prosedur dan kebijakan. Proses ini akan membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana dengan baik. Aktivitas ini meliputi Pembuatan kebijakan dan prosedur. Delegasi wewenang. Pengamanan kekayaan perusahaan. Pemisahan fungsi. Supervisi. Informasi dan komunikasi Aktivitas ini berfokus pada identifikasi informasi dan menyampaikannya kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Informasi yang relevan diidentifikasi, diperoleh, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang tepat agar personil dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Beberapa faktor penting dalam penyampaian informasi tersebut meliputi beberapa poin berikut. Kualitas informasi. Arah komunikasi. Alat komunikasi. Pemantauan Monitoring Komponen manajemen risiko yang terakhir adalah monitoring. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang tidak lengkap atau berlebihan. Sasaran dan manfaat menerapkan manajemen risiko Risiko terkadang memang tidak terhindari. Namun agar risiko tidak menggoncang keberlangsungan organisasi atau perusahaan, maka risiko harus dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dikendalikan. Gunanya agar dapat meminimalkan ancaman. Berikut ini sasaran dan manfaat manajemen risiko Dapat mendeteksi segala hal buruk dalam bisnis untuk dijadikan bahan untuk tetap waspada dan hati-hati dalam mengelolanya. Mampu membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko risk map gunanya untuk pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara berkesinambungan. Membangun kemampuan individu maupun perusahaan untuk melakukan sosialisasi pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management. Mendorong pihak perusahaan agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan. Meningkatkan peluang pencapaian tujuan dan target produksi perusahaan. Meningkatkan kualitas produksi dan daya saing dengan kompetitor. Tahapan menyusun manajemen risiko Setelah menyadari pentingnya peran pengelolaan risiko, selanjutnya kita dapat menyusun rancangan. Sebagai awalan, kita harus melihat situasi terkini dalam organisasi atau perusahaan untuk bisa menerapkannya. Sebagaimana fungsinya untuk mengendalikan organisasi, tahapan-tahapan ini akan membantu kita menyusun manajemen yang baik. 1. Identifikasi risiko Ini adalah tahap pertama untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. Lewat tahap inilah, akar permasalahan yang terjadi dapat ditelisik untuk mendapatkan gambaran risiko di masa mendatang. Ada sejumlah teknik yang dapat digunakan dalam melakukan identifikasi. Brainstorming. Survei. Wawancara. Focus group discussion. Informasi historis. Kelompok kerja. Analisis SWOT. 2. Analisis risiko Setelah risiko berhasil teridentifikasi, maka gambaran potensi kerugian akan dapat terlihat. Pada tahap ini akan muncul penilaian awal atas bahaya dan bagaimana proyeksi pengendaliannya. Kita dapat memutuskan bagaimana langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan risiko tersebut. 3. Pengelolaan risiko Tahapan berikutnya adalah bagaimana mengelola sebuah risiko untuk menjadi bahan keputusan membentuk sebuah strategi baru dalam sebuah organisasi. Tahapan ini akan menguji keterampilan dari pimpinan untuk dapat membentuk strategi baru agar risiko yang dihadapi mampu terantisipasi dengan baik. Pengelolaan risiko itu sendiri terbagi atas sejumlah kategori, yakni Risk avoidance, yaitu kondisi saat pimpinan atau pemegang kuasa memutuskan apakah melakukan atau tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko. Meski tetap diputuskan untuk melakukannya, maka sebaiknya disertai dengan sejumlah ukuran pertimbangan potensi keuntungan dan kerugian atas aktivitas tersebut. Risk reduction. Tindakan ini dikenal dengan metode mengurangi kemungkinan terjadi risiko atau mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. Risk sharing or transfer, yaitu mengambil tindakan atau transfer beberapa risiko melalui sejumlah cara. Memindahkan risiko ke pihak lain biasanya dilakukan dalam bentuk asuransi, outsourcing, atau hedging. Risk acceptence, yaitu pilihan untuk menerima risiko yang terjadi. Create a risk management plan. Tahapan ini adalah membuat rencana manajemen risiko. 4. Implementasi manajemen risiko Tahapan-tahapan menyusun pengelolaan risiko telah dilewati dan selanjutnya adalah bagian dari implementasi. Implementasi berarti melaksanakan tahapan-tahapan di atas dalam rangka mengurangi atau menanggulangi risiko. Implementasi metode dilaksanakan setelah memilih respons yang akan digunakan untuk menangani risiko. 5. Pengawasan risiko Tahapan ini menjadi yang paling akhir setelah proses pembelajaran, pengembangan pengetahuan, dan implementasi. Monitoring atau pengawasan dilakukan dari proses awal, kemudian melakukan identifikasi risiko, dan pengukuran risiko untuk mengetahui efektivitas respons yang telah dipilih serta mengidentifikasi risiko yang baru atau berubah. Cara menerapkan manajemen risiko dalam perusahaan Setelah mengetahui pengertian, jenis, dan manfaat manajemen risiko, sekarang waktunya mengambil langkah untuk menerapkannya. Berikut ini cara menerapkan pengelolaan risiko dalam bisnis. 1. Melakukan identifikasi risiko Mengidentifikasi risiko bermanfaat untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Setelah melakukan identifikasi risiko, maka kamu akan mendapatkan daftar-daftar risiko yang dapat terjadi di bisnis. Untuk memulainya, kamu bisa mengidentifikasi yang muncul melalui dari sisi finansial, pemasaran, produksi, dan sebagainya. 2. Melakukan analisis berdasarkan dampak terburuk Setelah mendapatkan daftar risiko yang akan terjadi dalam bisnis, hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan yaitu mengurutkan dan menganalisis berdasarkan dampak terburuk yang akan terjadi. Untuk melakukan manajemen risiko yang baik, maka disarankan untuk berfokus pada risiko yang paling terbesar akibatnya dan paling sering dialami. Kemudian kamu bisa mencari dampaknya yang akan terjadi pada pemilik usaha, karyawan, kelangsungan perusahaan, hingga lingkungan. 3. Melakukan pengendalian risiko Tahapan selanjutnya dalam manajemen risiko adalah dengan melakukan aktivitas pengendalian. Proses ini merupakan penyusunan prosedur atau kebijakan yang membantu memastikan bahwa respons terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana dengan baik. Mengontrol risiko ini dapat dilakukan dengan beberapa aktivitas berikut. Pembuatan kebijakan dan prosedur. Memberikan delegasi wewenang. Pengamanan kekayaan perusahaan. Pemisahan fungsi. Supervisi. 4. Melakukan pemantauan Terakhir melakukan pemantauan. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Setelah melakukan identifikasi risiko dan telah menemukan strategi yang diterapkan untuk setiap risiko, kini kamu bisa tetap waspada akan segala yang terjadi. Apa perbedaan manajemen risiko dan asuransi? Manajemen risiko dan asuransi kerap keliru disalahartikan sebab memiliki sasaran yang sama, yakni cara untuk melindungi atau mempersiapkan diri akan risiko-risiko yang bisa saja terjadi. Pada dasarnya, kedua hal tersebut memiliki konsep dan ruang lingkup yang berbeda. Manajemen risiko lebih menekankan pada menemukan dan menganalisis risiko yang terjadi, sedangkan asuransi jadi salah satu cara untuk menanggulangi atau mengalihkan risiko tertentu. Sebagai contoh, kalau kamu memiliki asuransi kesehatan dan terkena penyakit kritis yang harus dirawat inap, perusahaan asuransi akan mengambil alih risiko berupa pertanggungan biaya rawat inap di rumah sakit hingga kamu sembuh. Meskipun begitu, manajemen risiko dan asuransi bisa berjalan berdampingan, misalnya digunakan dalam perusahaan asuransi. Contoh manajemen risiko perusahaan asuransi Bagaimana contoh manajemen risiko yang baik pada perusahaan asuransi? Sebelumnya ketahui terlebih dahulu kedua jenisnya, antara lain Risiko murni pure risk ketidakpastian yang disebabkan oleh suatu kerugian, contohnya kecelakaan, kebakaran, dan pencurian. Risiko spekulasi speculative risk risiko yang berdampak pada 2 kemungkinan, yakni peluang mengalami kerugian atau keuntungan. Contohnya investasi saham. Dari dua risiko tersebut, kita bisa memperkirakan penerapannya melalui contoh kasus manajemen risiko asuransi berikut ini Sebagai pemimpin suatu perusahaan asuransi, tentunya kamu harus mengantisipasi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi pada perusahaan. Salah satunya adalah risiko gagal bayar di mana perusahaan tidak mampu membayar klaim yang diajukan nasabah. Risiko tersebut termasuk risiko murni yang bisa berdampak kerugian baik bagi perusahaan maupun nasabah. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan beberapa manajemen risiko pada perusahaan asuransi seperti Pastikan perusahaan selalu memiliki kondisi keuangan yang sehat Gandeng investor dengan reputasi baik Tentukan bagaimana perusahaan akan merespon apabila risiko tersebut terjadi Persiapkan langkah-langkah mitigasi risiko tersebut Awasi kegiatan perusahaan agar berjalan sesuai dengan langkah-langkah mitigasi risiko yang telah kamu tentukan sebelumnya Demikian informasi soal manajemen risiko yang harus diketahui. Kamu juga bisa mempelajari tips-tips mengelola bisnis dan keuangan lainnya di artikel Lifepal. Jika kamu masih memiliki pertanyaan tentang karier, pekerjaan, atau bisnis, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya secara langsung di Tanya Lifepal! Tips dari Lifepal! Salah satu asuransi paling penting yang sebaiknya segera kamu miliki adalah asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, setidaknya kamu sudah berupaya meminimalisasi risiko finansial yang mungkin saja terjadi karena jatuh sakit. Ada banyak pilihan asuransi kesehatan di Indonesia yang menawarkan berbagai manfaat dan harga premi bersahabat. Pilihan asuransi online yang memungkinkan kamu untuk mendaftar dan membeli produk asuransi secara online juga semakin banyak. Lifepal merupakan marketplace asuransi terbesar di Indonesia yang dapat membantu kamu menemukan produk asuransi yang sesuai. Bandingkan dan pelajari sendiri manfaat premi asuransi dan dapatkan diskon hingga 25% jika kamu membeli produk asuransi kesehatan di Lifepal. FAQ seputar manajemen risiko Apa itu manajemen risiko?Manajemen risiko atau risk management adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha menghindari, meminimalkan, atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima. Manajemen risiko diperlukan untuk meminimalkan risiko perusahaan mengalami kerugian. Mengapa perlu memiliki asuransi kesehatan?Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki. Biasanya, tindakan vandalisme dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerusakan atau merusak properti milik orang lain. Namun, terkadang tindakan vandalisme juga dilakukan sebagai bentuk protes atau ekspresi diri yang salah arah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya BerandaKlinikKetenagakerjaanRugi Akibat Kesalaha...KetenagakerjaanRugi Akibat Kesalaha...KetenagakerjaanRabu, 26 Februari 2020Perusahaan kami, sebuah bank swasta, menerapkan peraturan sanksi ganti rugi materiel kepada karyawannya bila dalam bekerja melakukan kesalahan/kelalaian, sehingga menimbulkan kerugian secara materiel bagi perusahaan. Yang menjadi permasalahan adalah manajemen, organisasi, budaya perusahaan, dan kualitas SDM karyawan masih belum memadai. Banyak terjadi rangkap jabatan, posisi strategis dibiarkan kosong, atau banyak orang tidak kompeten menempati posisi tertentu. Dalam perkembangan, banyak karyawan terkena sanksi ganti rugi materiel mengganti kerugian perusahaan yang besarnya bisa sampai puluhan juta bahkan ratusan juta, sehingga harus jual rumah, karena diancam akan dilaporkan ke polisi oleh perusahaan. Dari sisi hukum ketenagakerjaan, apakah penerapan sanksi ganti rugi kepada karyawan yang melakukan kelalaian dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan dapat dibenarkan? Mohon dasarnya, sanksi berupa denda atau ganti rugi yang dibebankan kepada pekerja/buruh dapat dilakukan jika akibat perbuatannya, perusahaan mengalami kerugian apabila diatur secara tegas dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Namun jika kerugian terkait hubungan kerja tersebut dialami oleh pihak ketiga, maka yang bertanggung jawab seharusnya adalah perusahaan. Untuk menghindari kerugian yang dapat dialami perusahaan, sebaiknya perusahaan meningkatkan kualitas SDM-nya dengan pelatihan kerja. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini. Artikel di bawah ini adalah pemutakhiran dari artikel berjudul “Penerapan Sanksi Ganti Rugi Material kepada Karyawan” yang dibuat oleh Umar Kasim dan dipublikasikan pada Kamis, 19 Agustus dalam Hubungan KerjaDalam hubungan kerja, menurut hemat kami, ada dua macam sanksi terkait upah yang dapat dikenakan pengusaha terhadap pekerja/buruh di perusahaannya, yakni denda dan ganti rugi. Hal ini diterangkan dalam Pasal 51 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan “PP 78/2015”, bahwa hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah terdiri atasdenda;ganti rugi;pemotongan upah untuk pihak ketiga;uang muka upah;sewa rumah dan/atau sewa barang-barang milik perusahaan yang disewakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh;utang atau cicilan utang pekerja/buruh kepada pengusaha; dan/ataukelebihan pembayaran upah untuk denda, ganti rugi, dan/atau uang muka upah, dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.[1]Pekerja/buruh yang melanggar ketentuan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, karena kesengajaan atau kelalaiannya, dikenakan denda apabila diatur secara tegas dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.[2]Jenis-jenis pelanggaran yang dapat dikenakan denda, besaran denda, dan penggunaan uang denda diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.[3]Jumlah keseluruhan pemotongan upah paling banyak 50 persen dari setiap pembayaran upah yang diterima pekerja/buruh.[4]Ganti RugiSedangkan, ganti rugi, menurut hemat kami, merupakan hak pengusaha/perusahaan yang dikenakan kepada karyawan, karena melakukan kesalahan/kelalaian yang mengakibatkan rusak/hilangnya barang/aset ganti rugi karena kelalaian yang menyebabkan kerusakan mesin produksi. Padahal berdasarkan perjanjian kerja, pekerja/buruh wajib menjaga barang-barang milik perusahaan. Kecuali dapat dibuktikan bahwa kerugian tersebut terjadi bukan karena kesengajaan/kelalaian karyawan yang tersebut berkaitan dengan perbuatan melangggar hukum onrechtmatige daad yang diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata “KUH Perdata”. Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian seorang pekerja/buruh yang melakukan kesalahan/kelalaian wajib mengganti kerugian dari kesalahan/kelalaiannya tersebut sesuai dengan besarnya nilai kerugian secara proporsional yang uraian di atas, sanksi berupa denda atau ganti rugi yang dibebankan kepada pekerja/buruh dapat dilakukan jika akibat perbuatannya, perusahaan mengalami kerugian apabila diatur secara tegas dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja yang Disebabkan Pekerja/Buruh terhadap Pihak KetigaDalam konteks hubungan kerja, kesalahan seorang pekerja/buruh yang menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga, menjadi tanggung jawab perusahaan sebagaimana diterangkan Alinea Kedua Pasal 1367 KUH jika ada kerugian yang timbul kepada pihak ketiga akibat perbuatan pekerja/buruh dalam hubungan kerja, maka perusahaanlah yang bertanggung jawab untuk mengganti kerugian kerugian yang sebenarnya disebabkan oleh kesalahan manajemen, organisasi perusahaan, dan corporate culture serta kualitas SDM yang masih belum memadai, justru memang harus dituntut adanya profesionalisme dalam bekerja dan diupayakan peningkatan kualifikasi serta kompetensi kerja dari semua pihak yang saling demikian, dapat ditiadakan atau setidaknya dikurangi jumlah risiko yang mungkin terjadi akibat kurangnya kualitas bila terjadi kesalahan/kelalaian, karena adanya perintah kerja di luar tugas dan tanggung jawab sebagaimana dalam perjanjian kerja dan/atau peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama atau bahkan bekerja melebihi ketentuan waktu kerja yang ditentukan, maka, menurut hemat kami, kesalahan tersebut tidak selayaknya dibebankan kepada karyawan yang bersangkutan, akan tetapi menjadi risiko informasi hukum yang ada di Klinik disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra jawaban kami, semoga bermanfaat.[1] Pasal 57 ayat 1 PP 78/2015[3] Pasal 54 ayat 2 PP 78/2015Tags
mengemban amanat rakyat dan melakukan tindakan melawan hukum. 3.Menyusutnya pendapatan negara. Penerimaan negara didapat dari pungutan bea dan penerimaan pajak. Pendapatan negara akan berkurang bila tidak diselamatkan dari penyelundupan dan penyelewengan oleh oknum pejabat pemerintah pada sektor penerimaan negara tersebut.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk KOMISIONER Orang yang tugasnya melaksanakan penjualan barang dagangan milik pemerintah atau orang lain dengan menerima imbalan dari keuntungannya HAJIM Tukang pangkas rambut kewenangan; 4 kekuasaan untuk berbuat sesuatu karena telah ditentukan oleh kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menunt... LEMBAGA 1 asal mula yang akan jadi sesuatu; bakal binatang, manusia, atau tumbuhan; 2 bentuk rupa, wujud yang asli; 3 acuan; lekatan tt mata cincin ds... UANG 1 alat tukar atau standar ukur nilai kesatuan hitung yang sah, terbuat dari kertas, emas, perak, atau logam yang dicetak pemerintah suatu negara; 2... RUMAH 1 bangunan untuk tempat tinggal; 2 bangunan pd umumnya seperti gedung dsb; 3 dipakai juga dalam arti kiasan dan berbagai-bagai kata majemuk; dalam ... ALAT 1 barang yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; perkakas; perabotan - tukang kayu; - pertanian; 2 barang yang diapakai untuk mencapai suatu mak... SURAT 1 kertas dsb yang bertulis berbagaibagai isi maksudnya ia menerima - dari ayahnya; 2 secarik kertas dsb sebagai tanda atau keterangan; kartu - ... SISTEM ..., dan prestasi kerjanya; - moneter kebijakan dan tindakan yang memengaruhi mata uang suatu negara tertentu; - navigasi satelit alat yang menggunakan... ORNOP Organisasi non pemerintah SABOTASE Tindakan merusak dan menentang kelancaran kerja RRI Stasiun radio milik pemerintah yang didirikan tanggal 11 September 1945 SWASTA Bukan milik pemerintah HARTA Barang milik seseorang PORTOFOLIO Dokumen milik seseorang/organisasi VANDALISME Perbuatan merusak barang berharga ANTARA Kantor berita nasional milik pemerintah INVENTARIS Daftar barang milik perusahaan RTI Radio milik Pemerintah Taiwan RFI Radio milik Pemerintah Perancis TVRI Lembaga penyiaran berita milik pemerintah SIA Maskapai milik Pemerintah Singapura singkatan KHAZANAH Barang milik, harta benda, kekayaan PETISI Permohonan kepada pemerintah supaya mengambil tindakan MENSWASTAKAN Menjadikan swasta ~ perusahaan milik pemerintah; AKSI Tindakan Penanganan krisis dengan pemetaan akan membantu perusahaan untuk segera cepat bertindak. Hal ini sejalan dengan poin responsif yang disebutkan sebelumnya. Di samping itu, tindakan penanganan krisis yang cepat juga dapat mencegah terjadinya dampak yang lebih parah terhadap perusahaan. Namun, dampak krisis seperti apa yang bisa dikatakan mikro A. Pengertian SabotaseSabotase dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah,1. perusakan milik pemerintah dan sebagainya oleh pemberontak; 2. penghalangan produksi perusahaan atau tindakan merusak dan menentang kelancaran kerja oleh kaum buruh yang tidak puas; 3. pemusnahan fasilitas militer, perhubungan, atau pengangkutan wilayah musuh oleh agen rahasia lawan atau oleh kelompok gerakan perlawanan bawah adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk merusak dan merugikan suatu pihak yang dilakukan secara disengaja, terstruktur, dan rahasia. Tindakan sabotase ini dilakukan dengan tujuan untuk menghalangi ataupun menggagalkan upaya yang akan dilakukan oleh pihak lawan. Sasaran sabotase bisa sangat beragam, mulai dari fasilitas umum, infrastruktur, ekonomi, kegiatan, organisasi, hingga sebuah negara. Dan aktivitas sabotase biasanya menyasar sesuatu yang sangat berharga dan bisa memberikan dampak besar secara psikologis terhadap seseorang atau Menurut Para Ahli1. Merriam Webster, sabotase adalah tindakan destruktif atau perusakan yang dilakukan oleh sipil atau musuh. Yang mana ditujukan untuk menghalangi upaya perang suatu negara dengan menghancurkan peralatan, senjata atau Cambridge Dictionary, sabotase adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah keberhasilan musuh atau pesaing. Dalam arti lain, sabotase mencegah upaya terjadinya gencatan Sejarah SabotaseKata sabotase berasal dari Bahasa Prancis sabot yang artinya berjalan secara berisik, yang ditimbulkan oleh sepatu sabot sepatu kayu yang populer pada abad 19 masa industri Prancis. Suara bising yang ditimbulkan derap sepatu tersebut sering membuat kegiatan produksi terhenti dan terganggu. Ketika itu terjadi PHK dan pengangguran sebagai dampak dari industrialisasi di Prancis. Selain sering melakukan tindakan berisik, beberapa masyarakat juga melakukan tindakan perusakan mesin-mesin industri dengan memasukkan sepatu kayu ke dalamnya. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase, aktivitas didahului oleh perekrutan dan latihan khusus yang menjamin kehancuran sasaran. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa struktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain. Kata “sabot” ini kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Inggris, yaitu menjadi “sabotage” artinya adalah merusak. C. Penyebab SabotaseTujuan sabotase erat kaitannya dengan permasalahan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Berikut beberapa faktor yang turut melatarbelakangi dilakukannya sabotase di antaranya,1. Sistem pemerintahan yang otoriterSetiap manusia pastilah diberikan hak untuk dapat mengutarakan semua pendapatnya, baik yang berkaitan dengan pemerintahan ataupun kebijakan yang akan ditetapkan. Untuk itu suatu negara berkewajiban untuk dapat memfasilitasi hak warga negaranya itu. Negara yang sangat menjunjung pendapat dan juga suara rakyatnya biasanya negara yang pemerintahan Berupaya untuk menghancurkan upaya kelompok tertentuYang seringkali menjadi alasan kuat untuk sebuah pihak melakukan sabotase adalah adanya keinginan untuk menghancurkan pihak tertentu. Upaya penghancuran itu tentunya dilakukan dengan cara yang halus. Tanpa harus diketahui oleh khalayak umum, tentunya dengan sabotase ini. Pihak terkait menginginkan untuk mencuri ataupun menghilangkan semua informasi penting. Yang mana bertujuan untuk menghancurkan strategi kelompok Ketidaksesuaian kebijakan dengan keinginan masyarakatSemua kebijakan yang akan ditetapkan oleh pemerintah, cenderungnya harus sesuai dengan keinginan dan pendapat dari masyarakat. Hal itu disebabkan semua kebijakan yang akan ditetapkan harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Namun, apabila yang terjadi adalah sebaliknya. Masyarakat akan memberontak dan berdemonstrasi atas kebijakan itu. Cara-cara itulah yang masyarakat anggap tepat agar suaranya didengar oleh pemerintah. Dengan merusak semua fasilitas yang ada, atau bahkan hingga merentas situs situs resmi dari Sistem kemiliteran dan keamanan sangat represifKetika sebuah pemerintah telah menganut paham otoriter, semua yang terjadi di negara menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Seringkali sistem ini dianut untuk mempertahankan kekuasaan agar lebih lama eksistensinya. Namun, sistem ini cenderung membatasi semua aspirasi dan pendapat masyarakat. Hak berpendapat masyarakat dibungkam untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Tidak ada celah bagi masyarakat untuk bersuara. Masyarakat yang akan berpendapat juga diselubungi berbagai ketakutan. Salah satunya adalah takut dihilangkan oleh pemerintah lewat pasukan Untuk keuntungan pribadiSabotase juga seringkali dilakukan untuk memenuhi kepentingan pribadi atau individu saja. Entah digunakan untuk mengembangkan usahanya ataupun mengalahkan saingannya dalam perebutan tender dalam suatu Tujuan SabotaseTerdapat beberapa tujuan dilaksanakannya sabotase di antaranya,1. Memberantas organisasi atau kelompok tertentu yang sangat merugikan kepentingan Menyebar ketakutan kepada sasaran yang Menghancurkan pihak-pihak Untuk menentang kebijakan pemerintah yang tidak bersesuaian dengan aspirasi Melengserkan sebuah Memenangkan perebutan tender sebuah Ciri SabotaseSuatu tindakan dapat dikategorikan sabotase bila memenuhi beberapa ciri di antaranya,1. Dilakukan Dengan Sengaja. Sesuai dengan yang disebutkan dalam pengertiannya, tindakan sabotase dilakukan secara disengaja dan memiliki tujuan tertentu yang ingin Dilakukan Secara Terencana. Aktivitas sabotase tidak terjadi begitu saja atau tiba-tiba tapi dilakukan secara terencana, terukur, dan tersembunyi. Dengan begitu, tingkat keberhasilan sabotase biasanya sangat Memberikan Dampak Besar. Sabotase akan menyasar sesuatu yang sangat berharga bagi seseorang atau masyarakat umum, misalnya fasilitas umum. Itulah sebabnya aktivitas sabotase akan memberikan dampak yang besar bagi psikologis seseorang atau masyarakat Sasaran SabotaseTindakan sabotase biasanya menyasar sesuatu yang berharga dan memberikan dampak psikologis bagi korbannya. Berikut adalah beberapa sasaran tindakan sabotase di antaranya, 1. Sabotase FisikSabotase fisik yaitu tindakan perusakan secara sengaja dan terencana pada sesuatu yang berbentuk fisik. Biasanya yang diserang adalah fasilitas umum, personel, infrastruktur, dan lain-lain. Contoh sabotase fisik merusak fasilitas umum, menghancurkan bandara udara, merusak jembatan, dan Sabotase Jaringan InformasiSabotase jaringan yaitu tindakan perusakan secara sengaja dan terencana terhadap sesuatu yang bentuknya jaringan informasi. Sabotase jaringan biasanya menarget akses informasi yang sifatnya rahasia dan berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah negara. Contoh sabotase jaringan informasi adalah meretas website pemerintah, merusak jaringan informasi selular, meretas jaringan komputer dan mencuri informasi Sabotase DiriSabotase diri ini merupakan tindakan perusakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri sehingga mengakibatkan orang tersebut mengalami kegagalan secara berulang dalam hidupnya. Meskipun seseorang memiliki kemampuan dan bakat di bidang tertentu, hal tersebut tidak membuat seseorang berhasil dalam hidupnya bila melakukan sabotase diri. Contoh sabotase diri adalah terlalu cepat puas, rasa malas, tidak konsisten, terlalu penakut, sering menunda pekerjaan, dan Dampak Sabotase Sabotase secara umum memberikan dampak negatif terhadap korban. Berikut ini adalah beberapa dampak yang diakibatkan oleh tindakan sabotase terhadap korbannya di antaranya,1. Kerugian Material. Sabotase yang bertujuan merusak fasilitas penting bagi khalayak akan menimbulkan kerugian material dalam jumlah besar. Semakin besar skala kerusakannya maka akan semakin besar kerugian material yang akan dialami oleh Trauma Psikologis. Kerusakan yang ditimbulkan oleh tindakan sabotase juga dapat menyebabkan trauma psikologis terhadap masyarakat yang terdampak. Trauma psikologis dalam skala tinggi pada akhirnya akan menyebabkan masalah kesehatan mental seseorang atau masyarakat secara Ancaman Terhadap Keselamatan. Umumnya sabotase dilakukan dalam skala besar dan ditujukan pada suatu organisasi atau negara tertentu. Hal ini merupakan ancaman bagi keselamatan dan keutuhan organisasi atau suatu negara. Dampaknya kemudian adalah kepanikan dan ketakutan yang dialami oleh setiap orang yang ada di dalam organisasi atau negara Contoh Sabotase Aksi sabotase bisa dilakukan oleh satu orang ataupun organisasi dan biasanya menarget fasilitas-fasilitas penting bagi orang banyak. 1. Sabotase akses transportasi jalan raya untuk aksi demonstrasi. Tindakan sabotase seringkali terjadi setiap kali ada aksi demonstrasi yang dilakukan di jalan raya. Hal ini tentu saja merugikan banyak pihak, terutama para pengguna jalan Aksi peretasan situs-situs penting. Hacking bukan lagi hal yang baru di jaman teknologi canggih seperti sekarang. Aksi peretasan yang dilakukan pada situs-situs penting atau situs pemerintahan biasanya bertujuan untuk merusak stabilitas suatu organisasi atau Peretasan komputer di gedung DPR. Beberapa tahun silam terjadi peretasan komputer di gedung DPR yang menampilkan alamat situs porno dan gambar-gambar asusila di layar informasi kegiatan DPR. Ini merupakan bentuk sabotase yang bertujuan untuk merusak kredibilitas para anggota DPR dan Menyadap saluran telepon. Beberapa tahun silam saluran telepon Susilo Bambang Yudhoyono, mantan presiden RI, dilakukan oleh pihak negara Australia. Ini merupakan bentuk sabotase yang tujuannya untuk mengambil informasi secara Pencurian minyak. Pada tahun 2016 lalu perusahaan di bidang migas, yaitu PT Medco E&P Indonesia mengalami sabotase yang merugikan perusahaan tersebut dan lingkungan sekitarnya. Aksi pencurian minyak dan sabotase tersebut mengakibatkan tumpahan minyak sebanyak 672 Cara Mencegah SabotaseTerdapat beberapa cara untuk mencegah tindakan sabotase di antaranya,1. Memperketat Pengawasan. Aktivitas sabotase dapat ditekan atau bahkan dicegah dengan cara memperketat pengawasan di berbagai sisi. Pengawasan ketat terhadap semua potensi kejahatan akan membuat aksi sabotase tidak dapat Meningkatkan Kewaspadaan. Pengawasan akan lebih baik bila dibarengi dengan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan. Semua pihak yang berwenang harus selalu waspada dan berupaya meminimalisir kemungkinan terjadinya sabotase yang bisa dilakukan oleh pihak luar maupun dari Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Pengawasan dan pengendalian terhadap kemungkinan sabotase akan dapat dilakukan lebih baik bila kita memiliki sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap pihak berupaya untuk meningkatkan sumber daya Bekerjasama dengan Berbagai Pihak. Kerjasama dengan pihak lain juga diperlukan guna mencegah kemungkinan terjadinya sabotase. Selain itu, menjaga hubungan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pihak akan memberikan dampak positif dan membantu mencegah potensi terjadinya sabotase. Korupsi melibatkan unsur kewajiban bersama dan saling menguntungkan dan belum tentu bersifat ekonomi. Korupsi dapat berupa penyuapan, pemerasan, dan berbagai jenis penipuan. Korupsi dalam hukum pidana dapat mencakup perbuatan seperti penggelapan atau penggelapan barang milik perusahaan atau negara, kolusi dan nepotisme.

NilaiJawabanSoal/Petunjuk SABOTASE Tindakan merusak dan menentang kelancaran kerja RRI Stasiun radio milik pemerintah yang didirikan tanggal 11 September 1945 SWASTA Bukan milik pemerintah ANTARA Kantor berita nasional milik pemerintah RTI Radio milik Pemerintah Taiwan RFI Radio milik Pemerintah Perancis TVRI Lembaga penyiaran berita milik pemerintah SIA Maskapai milik Pemerintah Singapura singkatan PETISI Permohonan kepada pemerintah supaya mengambil tindakan MENSWASTAKAN Menjadikan swasta ~ perusahaan milik pemerintah; INKA Perusahaan milik pemerintah indonesia yang memproduksi kereta api MENINDAK Mengambil tindakan thd Pemerintah akan ~ pengacau ekonomi; MANDIRI Bank yang menggabungkan 4 bank milik pemerintah pada tahun 1999 MENASIONALISASIKAN Melakukan tindakan nasionalisasi; menjadikan sesuatu menjadi milik bangsa dan negara KADASTER Badan pemerintah pencatat tanah milik yang menentukan letak rumah, luas tanah UANG KAS Uang yang disimpan dalam kas, milik suatu perkumpulan atau instansi pemerintah DESTRUKTIF Bersifat merusak MENYETUJUI Menyatakan setuju sepakat dengan; membenarkan mengiakan, menerima; memperkenankan DPR ~ tindakan Pemerintah; KOLKOZ Tanah pertanian yang merupakan milik koperasi rakyat yang diawasi pemerintah di Uni Sovyet VOICE VOA = ... of America siaran multimedia milik pemerintah Amerika Serikat yang memuat 52 bahasa PENYITAAN 1 proses, cara, perbuatan menyita; pembeslahan; 2 pengambilan milik pribadi oleh pemerintah tanpa ganti rugi; PARTIKELIR Bukan untuk umum; bukan kepunyaan pemerintah; bukan milik dinas; swasta di Jakarta se-kolah - banyak peminatnya KOMISIONER Orang yang tugasnya melaksanakan penjualan barang dagangan milik pemerintah atau orang lain dengan menerima imbalan dari keuntungannya PENGEKLIKAN Proses, cara, perbuatan mengeklik klik-klikan cak membentuk klik-klik; mengelompok dalam klik semangat ~ dalam tubuh Pemerintah dapat merusak citra aparatur negara NONPEMERINTAH Tidak dikelola oleh pemerintah; tidak dalam lingkungan pemerintah; bukan milik pemerintah, partikelir; swasta bank - lebih diminati nasabah yang akan meminjam modal

ZTRHin.
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/79
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/272
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/78
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/475
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/144
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/228
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/402
  • 8xa9l9hr8w.pages.dev/381
  • tindakan merusak milik pemerintah perusahaan organisasi