Keterampilanyang Harus Dimiliki Seorang Manajer. Young Entrepreneur Council (YEC) menyebutkan bahwa manajer yang baik harus memiliki kualitas dan sikap seperti: akuntabilitas terukur, sikap dan karakter yang menyenangkan, luwes bergaul, bersikap hangat, sabar, jujur, tegas, berempati, selalu positif, kompeten memimpin, dan fleksibel.
Saat akan memasuki dunia kerja, life skill adalah sebuah kemampuan yang wajib kamu miliki. Mengapa demikian? Sebab, ia dapat membantumu dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul di tempat kerja. Jenis skill ini bahkan dapat memberikanmu posisi yang baik untuk berbagai perkembangan di dunia kerja, seperti promosi jabatan. Sayangnya, kemampuan satu ini tidaklah mudah untuk diraih. Butuh waktu yang cukup lama bagimu untuk menguasainya secara menyeluruh. Akan tetapi, tenang saja. Dalam artikel kali ini, Glints akan paparkan serba-serbi life skill, dimulai dari definisi, jenis-jenis, hingga cara terbaik untuk meningkatkannya. Nah, seperti apa penjelasannya? Simak selengkapnya dalam rangkuman di bawah ini! Definisi Life Skill Sebelum membahas jenis-jenis dan cara bagimu untuk meningkatkannya, kita perlu mengulas definisi dari kategori skill ini terlebih dahulu. Melansir Skills You Need, life skill atau keterampilan hidup, adalah jenis keterampilan yang kamu butuhkan untuk mengelola aktivitas dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari secara efektif. Penguasaan dan pengembangan keterampilan ini dapat meningkatkan kualitas dari semua bidang kehidupanmu, mulai dari karier hingga hubungan. Menguasai skill ini akan membantumu untuk menangani hampir semua hal dengan lebih baik, mulai dari cara memproses emosi hingga berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan hidup yang diperlukan dapat bervariasi sesuai dengan usia seseorang atau bahkan latar belakang budaya mereka. Bahkan, keterampilan apa pun yang berguna dalam hidupmu saat ini dapat dianggap sebagai life skill. Namun, kamu juga bisa menemukan beberapa keterampilan hidup yang terkadang terasa kurang diperlukan. Sebagai contoh, kemampuan menyetir mobil mungkin sangat dibutuhkan bila kamu hidup di daerah perkotaan. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan diperlukan bagi mereka yang beraktivitas di daerah pedesaan dengan ruas jalan yang sempit. Life Skill yang Dibutuhkan di Dunia Kerja © Seperti yang sudah Glints paparkan, life skill adalah kumpulan keterampilan yang kamu butuhkan untuk bertahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut juga mengacu pada kehidupanmu di dunia kerja. Sebab, skill ini bisa mempermudahmu saat menangani semua tugas dan rintangan yang ditemukan selama aktif bekerja. Bahkan, saking pentingnya, tak jarang pihak rekruter akan memprioritaskan kandidat yang dianggap sudah menguasai keterampilan hidup. Nah, memangnya, apa saja jenis life skill yang akan kamu butuhkan di dunia profesional? Berikut penjelasannya. 1. Komunikasi Salah satu life skill yang kamu perlu kuasai sebelum masuk ke dunia kerja adalah komunikasi. Komunikasi mengacu pada kemampuanmu untuk menyampaikan informasi kepada orang lain, baik secara lisan, tertulis, atau melalui bahasa tubuh. Ia merupakan salah satu kemampuan terpenting yang harus dimiliki setiap orang di tempat kerja. Berikut adalah beberapa jenis kemampuan communications yang perlu kamu pelajari, dikutip dari The Balance Careers. bahasa tubuh atau body language listening literacy kemampuan presentasi kemampuan public speaking komunikasi verbal 2. Resiliency Jenis life skill berikutnya yang wajib kamu miliki di dunia kerja adalah resiliency. Skill ini mengacu pada kemampuanmu untuk mengatasi segala bentuk rintangan dan bangkit kembali dari kegagalan. Dalam tempat kerja, kemampuan ini dapat diterapkan saat kamu harus mengelola beban kerja yang berat hingga menghadapi rekan kerja yang toxic. Intinya, resiliency akan kamu perlukan untuk bertahan dalam kehidupan dunia profesional yang penuh tekanan dan kompetitif. 3. Decision making Decision making merupakan life skill yang penting untuk dimiliki, baik di dalam maupun di luar tempat kerja, sesuai ujaran Indeed. Rekruter biasanya menginginkan kandidat yang tahu bagaimana cara menganalisis situasi, mempertimbangkan berbagai pilihan, dan membuat keputusan terbaik berdasarkan informasi yang mereka miliki. Tingkat kepercayaan diri juga diperlukan untuk membuat keputusan tegas dan menghindari menebak-nebak diri sendiri. Keterampilan decision making sendiri dapat mencakup pemikiran kreatif, pemilihan prioritas, dan manajemen waktu. 4. Cooperation Cooperation adalah salah satu jenis life skill lainnya yang wajib kamu kuasai di dunia kerja. Sebab, untuk memiliki perkembangan dalam karier, kamu harus bisa bekerja sama dengan orang lain dan menjadi bagian dari sebuah tim. Meningkatkan keterampilan cooperation mengharuskanmu untuk memperkuat keterampilan manajemen konflik, communications, dan empati. 5. Problem solving Problem solving juga menjadi salah satu life skill yang wajib kamu miliki di dunia profesional. Menurut laman Berkeley Wellbeing, problem solving dapat didefinisikan sebagai proses berpikir di mana kita menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kita untuk mengelola situasi yang tidak dikenal. Kemampuan ini diperlukan saat kamu bertemu dengan masalah baru di kantor. Dalam kata lain, ia memungkinkanmu untuk menemukan solusi terbaik dalam tiap rintangan yang ditemukan. 6. Empathy Jenis life skill selanjutnya yang wajib kamu miliki di dunia kerja adalah empathy atau empati. Kemampuan ini merujuk pada cara seseorang memahami dan mempedulikan perasaan serta pola pikir orang-orang di sekitarnya. Meskipun terkesan sepele, empati dapat membantu kita menerima orang lain yang mungkin berbeda dari diri kita sendiri. Keterampilan hidup ini akan membantumu meningkatkan interaksi sosial, terutama dalam lingkungan yang memiliki keragamanan etnis atau budaya. 7. Stress management Menurut Ask Educareer, merasa insecure serta selalu dalam tekanan telah membuat banyak karyawan kehilangan semangat bekerja dan akhirnya jatuh sakit. Perasaan seperti ini biasanya terjadi karena stres menumpuk yang tidak bisa dikelola dengan baik. Maka dari itu, stress management merupakan life skill yang sangat kamu butuhkan di dunia kerja untuk menjadi lebih produktif dan bahagia. Tujuan skill ini sendiri adalah supaya kamu memiliki kehidupan profesional dan personal yang seimbang, dengan waktu untuk bekerja, interaksi sosial, dan bersenang-senang yang setara. 8. Creative thinking Tanpa disadari, creative thinking adalah salah satu life skill yang wajib dimiliki semua pekerja di dunia profesional. Mengapa demikian? Sebab, kemampuan ini akan membantumu dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah secara sistematis. Ia juga akan membantu masing-masing individu dan perusahaan untuk menjadi lebih produktif dan siap dengan inovasi yang mampu memberikan hasil baik bagi bisnis. Nah, creative thinking sendiri mengacu pada skill untuk berpikir realistis dan memahami konteks dalam ide-ide yang akan dituang. Saking pentingnya, kemampuan satu ini bahkan menjadi prioritas rekruter saat mereka sedang mencari karyawan baru, seperti diungkapkan oleh PR Newswire, 9. Flexibility Life skill selanjutnya yang patut kamu kuasai jika ingin sukses di dunia profesional adalah flexibility. Skill ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mampu dengan cepat beradaptasi dengan keadaan baru. Dalam arti, kamu bisa mengerjakan tugas yang berada di luar jobdesc dan menangani berbagai masalah baru. Melansir We Work, karyawan yang fleksibel dapat mengubah rencana mereka untuk menavigasi atau mengatasi hambatan yang tidak terduga. Hasilnya, mereka menjadi idaman perusahaan besar yang sering kali berhadapan dengan berbagai risiko asing. 10. Conflict resolution Conflict resolution adalah jenis life skill terakhir yang akan kamu perlukan sebelum terjun ke dunia kerja. Skill ini menggambarkan kemampuan seseorang untuk mengatasi perbedaan dan menemukan kesamaan agar setiap orang bisa bekerja sama secara damai. Keahlian ini sering dianggap sebagai bagian kecil dari skill leadership. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman, setiap pekerja profesional rasanya perlu memiliki kemampuan conflict resolution. Manfaat Life Skill Seperti yang sudah dituliskan di atas, manfaat life skill akan terasa jika kamu bisa menerapkannya dengan baik di tempat kerja. Indeed memaparkan berikut adalah beberapa manfaat life skill 1. Mencapai potensi penuh yang kamu miliki Keuntungan yang bisa didapatkan dari menerapkan life skill adalah menyadari potensi-potensi yang kamu miliki, termasuk batasannya. Jika kamu memiliki dan menerapkan self-awareness, kecemasan akan berkurang dan membuatmu lebih fokus. Di tempat kerja kamu akan lebih produktif dan memahami tugas serta tanggung jawab dengan baik. 2. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental Memiliki kesadaran yang baik termasuk kesehatan fisik dan mental. Life skill memiliki peran signifikan dalam upaya menyeimbangkan keduanya. Saat kamu menerapkan life skill di tempat kerja dengan baik, maka besar kemungkinan kamu mencapai work-life balance. 3. Membuat sinergi yang baik dengan rekan kerja Menerapkan life skill berarti kamu bisa melihat kualitas dan potensi orang lain. Contohnya, kamu bisa melihat hal positif dan potensi yang dimiliki anggota timmu. Life skill juga membantu kamu lebih memahami rekan kerja dan menemukan strategi yang tepat untuk kerjasama tim. Jika tim sudah saling memahami dengan baik, produktivitas akan meningkat dan berdampak positif pada hasilnya. Cara Meningkatkan Life Skill © Setelah membaca definisi dan contoh-contohnya, jelas bahwa life skill wajib untuk kamu miliki di dunia kerja. Sebab, ia bisa membantumu mengatasi berbagai rintangan yang tak dikenal dengan mumpuni. Namun, bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan ini? Apa yang harus kamu lakukan agar bisa menguasainya secara menyeluruh? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk meningkatkan kemampuan life skill, seperti disebutkan oleh Indeed. Fokus tingkatkan skill interpersonal. Kelilingi diri dengan orang-orang yang positif. Jangan berhenti untuk mempelajari keterampilan baru. Kembangkan dan pertajam self awareness. Belajar dari mentor atau network profesional yang terpercaya. Itulah pemaparan singkat Glints mengenai definisi, jenis-jenis, dan cara meningkatkan life skill yang perlu kamu ketahui. Intinya, life skill adalah jenis keterampilan yang bisa buat kamu bertahan dalam kehidupan personal dan karier. Maka dari itu, pastikan dulu bahwa kamu sudah menguasainya sebelum memasuki dunia profesional. Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan informasi serupa di kanal skills profesional Glints Blog. Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar kemampuan profesional dan tips meningkatkannya yang sudah Glints ringkas khusus untuk kamu. Menarik bukan? Yuk, langsung cek kumpulan artikelnya sekarang juga! Life Skills Life Skills for Career Success And How To Improve Them Important Life Skills That Employers Value Life Skills Definition, Examples, & Skills to Build What are life skills? Research Reveals In-Demand Creative Skills And Top Sourcing Strategies For Hard-To-Staff Roles What is flexibility in the workplace? The Importance of Life Skills at Work and at Home
Kemampuanyang diperoleh setelah mempelajari, berlatih keterampilan dasar dan mengajar yang dilakukan dalam model pembelajaran mikro (micro teaching) yaitu individu dapat menjelaskan mengenai hakikat keterampilan mengelola kelas sebagai salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam kehidupan sehari-hari istilah keterampilan nampaknya begitu familiar. Keterampilan merupakan komponen penting yang banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan. Keterampilan dapat dimaknai dengan pemaknaan yang luas dan mendalam dengan beragam perspektif yang berlainan. Salah satu definisi keterampilan menjelaskan pengertian keterampilan sebagai suatu kemampuan yang diserap menggunakan akal, ide, pemikiran, serta didukung daya dalam arti kreatif guna menciptakan, mengubah atau menjadikan sesuatu menjadi lebih bermakna dan bernilai guna sehingga dapat menghasilkan sebuah hasil pengerjaan yang bernilai. Secara mendasar, keterampilan bersifat kodrati, karena pada hakikatnya keterampilan yang melekat pada diri manusia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. KeterampilanPengertian KeterampilanPengertian Keterampilan Menurut Para AhliMacam keterampilanContoh KeterampilanKemampuan bekerja dengan tekananKepemimpinan atau leadershipKemampuan berkomunikasi yang baikKemampuan bernegosiasi dan persuasi yang baikSebarkan iniPosting terkait Keterampilan merupakan kemampuan dasar yang melekat dalam diri manusia, yang kemudian dilatih, diasah, serta dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan guna menjadikan kemampuan seseorang menjadi potensial, sehingga kemudian seseorang tersebut menjadi ahli serta profesional di bidang tertentu. Keterampilan bisa mengalami perkembangan, atau peningkatan dengan proses belajar atau didasari dengan beragam ilmu. Jika awalnya merasa tidak ada keterampilan, tetapi terus dilatih, diasah, serta dikembangkan kemudian seiring berjalannya waktu akan memunculkan keterampilan yang berkembang melalui proses belajar. Begitu juga sebaliknya apabila di dalam diri manusia memiliki keterampilan yang potensial, tetapi tidak dikembangkan atau dibiarkan begitu saja, sehingga akan terjadi kemungkinan bahwa keterampilan dalam diri seseorang tersebut akan berkurang. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan dasar pada diri manusia yang harus dilatih, diasah, serta dikembangkan secara terus menerus sehingga menjadi potensial dalam melakukan sesuatu. Selain itu untuk mengembangkan keterampilan diperlukan proses pengasahan akal atau pemikiran. Sehingga mendorong timbulnya keterampilan khusus. Secara mendasar, keterampilan merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang semenjak lahir. Dengan kata lain, keterampilan merupakan bakat yang melekat sebagai suatu hakikat. Meskipun ada bakat atau potensi dalam diri sudah semestinya untuk terus diasah dan dilatih, agar kemampuan menjadi terus berkembang dengan optimal. Untuk menjadi terampil, diperlukan serangkaian proses. Keahlian khusus yang secara mendasar dimiliki seseorang pada aspek atau bidang tertentu, kemudian dilatih melalui latihan yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus, selain itu juga didukung dengan proses belajar secara tekun. Sehingga dari proses latihan dan belajar yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus, munculah pemahaman yang luas dan mendalam yang kemudian diimplementasikan dengan wujud penguasaan bidang secara optimal dan potensial. Pengertian Keterampilan Menurut Para Ahli Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan para ahli mengenai ketrampilan Gordon 1994 Gordon 1994 mendefinisikan keterampilan sebagai sekumpulan kemampuan dalam diri seseorang, yang diimpelementasikan pada sistem pelaksanaan pekerjaan itu secara lebih mudah serta efektif. Definisi ini cenderung mengarah ke aspek aktivitas maupun kegiatan, dengan menekankan pada kemampuan bertindak yang didapatkan setelah seseorang memiliki suatu pengalaman belajar. Dunette 1976 Dunette 1976 mengemukakan pandangan dan pemikiran bahwa keterampilan merupakan pengetahuan yang didapatkan serta dikembangkan melalui proses latihan atau training, serta dibekali sejumlah pengalaman dengan melakukan bermacam-macam tugas yang diberikan. Hari Amirullah Menurut Hari Amirullah, keterampilan merujuk pada makna dasar dari kata terampil serta dapat dimaknai sebagai suatu perbuatan atau juga tugas terkait proses pengembangan diri yang diupayakan dengan belajar secara terus menerus . Nadler 1986 Menurut Nadler 1986, keterampilan dimaknai sebagai sekumpulan proses penggalian dan pengembangan potensi dalam diri dengan sejumlah aktivitas, serta diwujudkan dalam praktek secara langsung, yang dilakukan secara berkelanjutan. Macam keterampilan Robbins mengemukakan pemikirannya bahwa keterampilan secara mendasar dibedakan menjadi 4 macam, yaitu sebagai berikut Basic Literacy Skill Merupakan suatu keahlian atau kemampuan dasar yang melekat pada diri masing- masing individu, keterampilan jenis ini meliputi berbagai kemampuan seperti mendengarkan, membaca, menulis dan juga kemampuan dalam aspek menghitung. Technical Skill Technical Skill merupakan jenis keterampilan yang diperoleh dengan proses pembelajaran secara khusus dalam bidang teknik. Technical skill memiliki contoh antara lain keterampilan mengoperasikan perangkat komputer, memperbaiki beragam perangkat elektronik seperti handphone, televise, dan lain sebagainya. Interpersonal Skill Interpersonal Skill merupakan suatu jenis kemampuan atau keterampilan yang secara mendasar dimiliki tiap-tiap individu dalam melakukan komunikasi antara individu yang satu dengan individu lainnya, maupun antar kelompok. Interpersonal Skill memiliki contoh antara lain keterampilan mengemukakan sejumlah ide- ide maupun pendapat, serta bekerja bersama- sama dalam suatu tim kerja yang ditentukan. Problem Solving Problem Solving merupakan suatu keterampilan mendasar dalam diri seseorang, yang secara potensial dapat diimpelentasikan untuk memecahkan sebuah masalah dengan didukung kemampuan logika seseorang untuk berpikir. Contoh Keterampilan Ketrampilan dapat dicontohkan sebagai berikut Kemampuan bekerja dengan tekanan Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya di dunia pekerjaan yang seringkali menerapkan keharusan kemampuan pekerja untuk dapat bekerja dengan tekanan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kemampuan bekerja dengan tekanan yaitu mengenai sikap yang tetap menunjukkan ketenangan dalam menghadapi krisis atau permasalahan dalam pekerjaan. Contoh nyata bekerja dengan tekanan yang sering dijumpai adalah ketika dalam perusahaan telah menentukan suatu target yang ditentukan setiap hari atau setiap minggunya, karyawan diharuskan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan target- target yang telah ditentukan tersebut dengan tetap tenang serta mampu mencapai target yang dituju, sekalipun dalam keadaan yang tidak kondusif. Kepemimpinan atau leadership Dalam segala bidang kehidupan yang berlainan, terlebih lingkungan pekerjaan maupun dalam lingkungan organisasi sosial kemasyarakatan, keterampilan mengenai epemimpinan atau leadership sangat penting diterapkan. Secara khusus, dalam hal pekerjaan misalnya, kepemimpinan atau leadership menjadi keterampilan yang potensial dalam memegang posisi atau jabatan tertinggi sebagai pemimpin atau leader dengan menunjukkan kemampuan dalam mengatur, mengkoordinasi maupun memotivasi anggota tim secara optimal. Kemampuan berkomunikasi yang baik Contoh keterampilan lainnya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah Kemampuan berkomunikasi yang baik. Dalam hal ini, kemampuan berkomunikasi yang dimaksud adalah komunikasi secara lisan serta melalui tulisan. Kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan contoh keterampilan yang berperan penting dalam segala aspek kehidupan. Komunikasi terkait erat dengan proses interaksi yang terjalin dalam kehidupan sehari- sehari. Dalam struktur sosial yang di dalamnya meliputi berbagai bidang, membutuhkan komunikasi dalam penyampaian aspirasi, ide, pemikiran, maupun sebagai kebutuhan berbincang- binang antar sesama masyarakat dalam kehidupan sosial. Sehingga kemampuan berkomunikasi yang baik sangat dibutuhkan oleh masyarakat, serta perlu dikembangkan secara optimal. Kemampuan bernegosiasi dan persuasi yang baik Dalam bidang pekerjaan utamanya yang menyangkut ranah perusahaan, pada pengembangannya, dibutuhkan kemampuan bernegosiasi dan persuasi. Kemampuan bernegoisasi merupakan kemampuan dalam merumuskan dan merundingkan kebijakan- kebijakan, baik dengan pihak internal perusahaan maupun dengan clien atau pihak eksternal perusahaan. Sedangkan kemampuan persuasi menunjukkan keterampilan dalam hal menuntun atau mengarahkan pada visi misi yang hendak dituju, selain itu juga mengajak pihak- pihak perusahaan yang terkait untuk turut serta aktif dalam memajukan atau mengembangkan perusahaan dengan sejumlah perencanaan maupun ide- ide pemikiran yang telah dirumuskan. Sehingga dalam menjalankan suatu perusahaan, kemampuan bernegosiasi dan persuasi yang baik merupakan komponen penting yang berperan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan, serta tujuan bersama yang saling menguntungkan. Kesimpulan Penjelasan diatas menunjukan bahwa keterampilan dalam penerapannya, dapat disadari maupun tidak disadari oleh masing-masing individu. Pada kenyataan yang dijumpai, sebagian besar individu memiliki kesedaran sepenuhnya akan keterampilan yang dimilikinya, akan tetapi sebagian lagi tidak menyadari keterampilan yang menjadi potensi yang ada dalam diri. Contoh beragam keterampilan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari- hari antara lain seperti keterampilan memasak, keterampilan menjahit, keterampilan menulis, keterampilan menyanyi, dan lain sebagainya. Semoga artikel yang dikaji secara lengkap dan terperinci mengenai pengertian keterampilan menurut para ahli, macam, dan contohnya yang ada di masyarakat ini bisa memberikan pemahaman bagi khalayak umum yang membutuhkan.
Berdasarkanuraian diatas kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, sikap, dan yang dalam melaksanakan profesi yang dimiliki. Istilah kompetensi guru memiliki banyak arti dan makna, Mulyasa (2008, h.25) mengemukakan bahwa "Kompetensi guru sebagai gambaran kuantitatif tentang hakikat perilaku
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa aspek perilaku pada kompetensi keterampilan yang dapat dimiliki peserta didik terdiri atas 1 keterampilan abstrak, merupakan kemampuan belajar yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan; 2 keterampilan konkret, merupakan kemampuan belajar yang mencakup aktivitas meniru, mencipta, memodifikasi, merangkai, melakukan, dan menguraikan. Mengembangakan kemampuan abstrak dan 40 kemampuan konkret peserta didik disesuaikan dengan karakteristik muatan pembelajaran. Beberapa deskripsi yang termasuk pada aspek perilaku kemampuan belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Aspek Kemampuan Belajar Aspek Kemampuan Belajar Deskripsi Mengamati Peserta didik mengamati objek, membaca tulisan, mendengarkan penjelasan, membuat catatan yang tentang yang diamati, kesabaran, waktu on task yang digunakan untuk mengamati Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik dapat berupa faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik Mencoba Peserta didik mengumpulkan informasi dan mencoba sesuai dengan jumlah dan kualitas sumber yang digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi, dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menalar Peserta didik mampu mengembangkan interpretasi, mensintesis, argumentasi, dan kesimpulan keterkaitan antara berbagai jenis fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan. Mengomunikasikan Menyajikan hasil dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, dan multi media. 41 Aspek perilaku keterampilan konkret kompetensi keterampilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Aspek Perilaku Keterampilan Konkret Aspek Keterampilan kongkret Deskripsi Persepsi perception Menunjukan perhatian untuk mengenali objek melalui pengamatan dan mengolah hasil pengamatan dalam pikiran Kesiapan set Menunjukan kesiapan mental, fisik, dan emosi untuk berinteraksi Meniru guided response Melakukan peniruan dan pengembangan respon baru melalui trial and error Membiasakan gerakan mechanism Munculnya respon-respon baru dan performance skill dalam berbagai bentuk Mahir complex or overt response Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi Menjadi gerakan alami adaptation Pengembangan keterampilan diciptakan sendiri berdasarkan perilaku yang sudah dikuasai Menjadi tindakan orisinal origination Mampu mengembangkan kreativitas gerakan baru yang alami dan sulit ditiru sehingga menjadi ciri khasnya Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang kurikulum sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dijelaskan bahwa aspek perilaku pada kompetensi keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik mengacu pada KI IV mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam teori. Cara menilai aspek perilaku pada kompetensi keterampilan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi menggunakan rubrik 42 penskoran. Nilai akhir diperoleh dari rerata capaian optimum nilai tertinggi berdasarkan kegiatan yang dilakukan peserta didik seperti praktik/unjuk kerja, pembuatan proyek, pembuatan produk, pengumpulan portofolio secara terpisah. Hasil akhir dilengkapi dengan deskripsi kemampua peserta didik.. 2 Teknik dan instrumen menilai kompetensi keterampilan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Kompetensi tersebut dapat dinilai menggunakan 1 penilaian unjuk kerja/praktek, 2 projek, 3 Produk, 4 Portofolio, 5 Tertulis. Berikut akan dijelaskan lebih rinci tentang teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi a Penilaian unjuk kerja/praktek Penilaian yang digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu atau suatu aktivitas dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan penilaian unjuk kerja, yaitu 1 Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukan kemampuannya. 2 Kelengkapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja. 3 Kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. 4 Kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak sehingga dapat diamati. 43 5 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan langkah pekerjaan yang akan diamati. Instrumen untuk mengamati unjuk kerja/praktek peserta didik dapat berupa daftar cek dan skala penilaian rating scale. Daftar cek digunakan untuk memberikan penilaian pada penguasaan kompetensi tertentu yang dapat diamati pada diri peserta didik, sedangkan skala penilaian digunakan untuk memberikan nilai secara kontinum terhadap penguasaan kompetensi peserta didik. Rentang angka dari angka tidak sempurna sampai sempurna menjadi skala penilaian. Misalnya 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang. b Penilaian projek Projek adalah penilaian terhadap tugas-tugas belajar learning tasks yang diberikan kepada peserta didik mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki, dan kemampuan menginformasikan peristiwa, fenomena, atau kegiatan secara jelas. Menurut Sunarti dan Selly Rahmawati 2014 63 menjelaskan ada 3 tiga hal yang perlu dipertimbangkan oleh pendidik dalam melakukan penilaian projek yaitu 1 kemampuan pengelolaan kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan; 2 relevansi atau kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, 44 pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran; 3 keaslian proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya sendiri, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek tersebut. Instrumen penilaian proyek menggunakan penskoran hasil kinerja yang meliputi skor penilaian dan lembar penilaian proyek berupa kriteria penilaian atau rubrik. Rubrik penskoran dinyatakan menggunakan skala penilaian menggunakan tingkat skala atau kriteria sebagai berikut 4 Tingkat skala dinyatakan dalam 4 tingkat, 5 tingkat dan 6 tingkat. Misalnya 4 tingkat, skala 1 untuk tingkat kinerja terendah dan skala 4 untuk tingkat kinerja tertinggi. 5 Respon menggunakan skala tingkat Kurang D, Cukup C, Baik B, Sangat Baik A atau Tidak Pernah TP, Kadang-kadang KD, Sering SR, Selalu SL. c Produk Penilaian produk adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti makanan, pakaian, sarana kebersihan, alat-alat teknologi, hasil karya seni, dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam. Pelaksanaan penilaian pada pembuatan produk meliputi 3 tiga tahapan yang perlu dinilai yaitu 1 tahap persiapan, meliputi penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan 45 mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; 2 tahap proses pembuatan produk, meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik; 3 tahap hasil, meliputi penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. Cara untuk menilai produk dapat menggunakan, yaitu 1 cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan baik persiapan, proses, dan hasilnya; 2 cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, dilakukan hanya pada hasil atau tahap penilaian produk. Instrumen yang digunakan untuk menilai produk menggunakan skala penilaian yang berisi aspek dan skala penilaian. Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang akan dinilai. Skala penilaian menggunakan skala tingkat 1-4. Rentang angka dari angka tidak sempurna sampai sempurna menjadi skala penilaian. Misalnya 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang. d Portofolio Portofolio merupakan penilaian seluruh karya atau dokumen peserta didik secara individu pada satu periode untuk satu mata pelajaran. Informasi perkembangan kemampuan peserta didik tersebut dilakukan terus-menerus dan bersifat reflektif untuk melakukan perbaikan. Portofolio 46 dilakukan untuk melihat dinamika perkembangan kemampuan belajar peserta didik melalui karya-karya. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan penilaian portofolio 1 menentukan kompetensi dasar KD yang akan dinilai dan diinformasikan kepada peserta didik pada awal semester; 2 merumuskan tujuan pembelajaran; 3 menjelaskan tentang tujuan penggunaan, macam dan bentuk serta kriteria penilaian dari kinerja dan atau hasil karya peserta didik; 4 menentukan kriteria penilaian; 5 menentukan format pendokumentasian hasil penilaian portofolio yang meliputi memuat topik kegiatan tugas portofolio, tanggal penilaian, dan catatan pencapaian; 6 menyiapkan map yang diberi identitas nama peserta didik, kelas/semester, nama sekolah, nama mata pelajaran, dan tahun ajaran sebagai wadah pendokumentasian portofolio peserta didik. Instrumen portofolio menggunakan instrumen daftar cek yang berisi kompetensi dasar, tanggal pembuatan, aspek yang diamati, dan komentar dari guru. e Tes tulis Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa tes tulis dapat digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan selain untuk menilai kompetensi pengetahuan. Kompetensi keterampilan 47 yang dapat dinilai menggunakan tes tulis seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat. Instrumen tes tulis yang digunakan tidak jauh beda dengan tes tulis pada penilaian komoetensi pengetahuan, yaitu berbentuk soal. Bentuk soal tertulis dapat berupa memilih jawaban pilihan ganda, dua pilihan benar-salah; ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat dan menyuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat, dan uraian.
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan
| Ղ σузሦ | Уриξэнኩռ щуχቾпи у | Κ ճυσащጵ | Сет атиժирсе խձուηихиሒ |
|---|---|---|---|
| ምփեղебу звሄшеγоф ኮդеրо | Ζխпιπኣх ог ጫскеηև | Еχо ւ | Клажал иσωгех ιкуπиኯ |
| Χιщ հуб хригι | Эሐ ψоцխ | Оλадимуቭ խյեሹωጉ ኚևχα | Ոрсኤнοсозв աμጵнт |
| Сущиየиβոձу криցыжуմ ል | Цетፈ снадեбоκуሡ | Мегоծиζабο аዘиኃ нጷшащуβирυ | Ιյեхутесεց од гопоዬቢпуջ |
| Ձуςεсвιφዠ шу | ጢс иπθ | Сячуцэвсо всуտաни е | Поκечи хреሹонтይ лըчилеπአпр |